<center>Blog tempat berbagi ilmu demi kelestarian aswaja di NKRI</center> KENAPA KITA HARUS MEWASPADAI SERTA MEMBANTAH TERHADAP ALIRAN WAHABIYAH ??? | Sunday, October 07, 2012 6:25 AM | |
| Pengikut Wahhbiyah merupakan orang-orang yang "getol" membid'ahkan amalan-amalan kaum Muslimin seperti tahlilan dan sebagainya. Mereka sangat over ketika membesar-besarkan masalah khilafiyah dan tidak segan-segan menyebut kaum Muslimin yang berbeda paham sebagai ahli bid'ah, yang mereka sesatkan. Kaum Muslimin yang melakukan tahlilan juga mereka sebut sebagai kelompok ahli bid'ah yang sesat. Namun, pernahkah bertanya kenapa aliran wahhabiyah ini begitu over dalam menuding-nuding kaum Muslimin ? Pencetus awal istilah Wahhabiyah yang benar adalah saudara (kakak) kandung dari Muhammad bin Abdul Wahab yaitu Syaikh Sulaiman bin Abdul Wahab rahimahullah. Beliau ulama Hanbali yang pertama kali menggunakan istilah Wahhabiyah didalam kitabnya As-Shawaiq al-Ilahiyyah untuk menyebut ajaran adiknya yang dianggapnya menyimpang. Istilah ini digunakan bukan tanpa pertimbangan tetapi dengan pertimbangan yang matang terkait baik dan buruknya terhadap ajaran Islam yang telah beliau jelaskan diawal-awal kitabnya, yang kemudian istilah ini di ikuti (digunakan) oleh para ulama Ahl As-Sunnah lainnya untuk melakukan bantahan terhadap pemikiran dan orang-orang yang mengikutinya, sehingga tersebarlah ratusan kitab yang dikarang oleh para ulama Ahl As-Sunnah yang memuat bantahan terhadap aliran Wahhabiyah. Jadi, istilah Wahhabiyah berasal dari pihak keluarga Muhammad bin Abdul Wahab sendiri bukan dari luar, juga pihak Madzhab Hanbali sendiri karena Syaikh Sulaiman bin Abdul Wahab adalah bermadzhab Hanbali, bukan dari luar madzhab Hanbali, juga dari kaum Muslimin Ahl Sunnah wal Jama'ah sendiri bukan dari luar Islam. Oleh karena itu, bohong besar jika dikatakan bahwa istilah Wahhabiyah berasal dari non-Islam yang memusuhi Islam. Wahhabiyah juga dikenal sebagai aliran Mujassimah (menjisimkan Allah Ta'alaa), aliran ini juga dikenal dengan nama Musyabbihah. Berdasarkan hal ini, maka sebenarnya mereka terkategori sebagai pelaku bid'ah Muharramah (bid'ah yang hukumnya haram). Sebagaiaman yang sudah dijelaskan oleh al-Imam Shulthanul 'Ulama 'Izzuddin bin Abdissalaam rahimahullah : ?????? ??????? ????? ????: ????? ??????? ???????? ???????? ???????? ????? ??? ????? ?? ????? ??????? "dan diantara contoh-contoh bid'ah al-muharramah (bid'ah yang haram) adalah : aliran Qadariyyah, aliran Jabariyyah, aliran Murji'ah dan aliran Mujassimah, sedangkan membantah mereka merupakan bagian dari bid'ah wajibah (bid'ah yang dihukumi wajib)". Kategori bid'ah muharramah (bid'ah yang haram) adalah kategori bid'ah yang memang berdosa, berbeda halnya jika hanya sekedar bid'ah makruhah (bid'ah yang makruh). Sedangkan membantah aliran mujassimah atau musyabbihah terkategori sebagai bid'ah wajibah (bid'ah yang wajib). Oleh karena itu, perlu digalakkan membantah mereka dan meluruskan mereka, sebab ini memang merupakan kewajiban bagi kaum Muslimin, termasuk juga menyelamatkan kaum Muslimin yang memang tidak mengerti (masih awam) dari paham-paham mereka. Adapun kewajiban kita hanyalah mengangkat mereka (menyelamatkan) mereka dari paham-paham sesat, sedangkan apabila mereka keras kepala atau hatinya membantu, maka kita serahkan kepada Allah sebagai Sang Pemberi dan Pemilik Hidayah.
|
MENYIKAPI TIPU DAYA & FITNAH KEJI FATWA-FATWA KAUM SALAFI WAHABI | Sunday, October 07, 2012 5:58 AM | |
| Munculnya sikap-sikap ekslusif dan arogan begitu juga fatwa-fatwa kaum Salafi Wahabi,para pengusung atau pengikut masing-masing paham tersebut telah semakin meresahkan. Merasa diri berhak berupaya mengkaji al-Qur'an atau hadis, merasa diri paling benar dan yang lain salah, menganggap kesesatan itu hanya Allah yang berhak memvonisnya, dan menganggap pemahaman umat Islam tentang agama selama ini keliru, semua dalih itu telah menyebabkan perbedaan pendapat yang memicu perpecahan di kalangan umat Islam. Untuk lebih jelasnya permasalahan ini, marilah kita lihat beberapa fatwa-fatwa kaum Salafi Wahabi untuk memvonis bid'ah atau sesat suatu amalan dengan serampangan, semata-mata karena melihat bentuk larangannya secara harfiyah yang langsung diindikasikan pada makna haram. fatwa-fatwa kaum Salafi & Wahabi sudah terang-terangan bahkan juga sudah disebar luaskan di internet oleh yang di kutip Ustadz Ruwaifi' bin Sulaimi, Lc. Silahkan lihat : http://www.asysyariah.com/syariah.php?menu=detil&id_online=385) Beberapa Kesalahan Sebelum Berangkat Haji 1. Mengadakan acara pesta (selamatan) dengan diiringi bacaan doa atau pun shalawat tertentu. Bahkan terkadang dengan iringan musik tertentu. Perbuatan semacam ini tidak ada contohnya dalam kehidupan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan para shahabatnya radhiyallahu 'anhum. TANGGAPAN : Dalam kitab Al-Fiqh al-Wadhih minal Kitab was-Sunnah, juz I, haI 673: "Bahwa disunnahkan bagi orang yang baru pulang haji untuk menyembelih unta, sapi, atau menyembelih kambing (untuk diberikan) kepada para fakir miskin, tetangga, sanak kerabat, saudara, serta relasi. (Hal ini dilakukan) sebagai bentuk pendekatan diri pada Allah SWT. Sebagaimana yang telah diamalkan oleh Nabi SAW." Kesunnahan ini berdasarkan hadits Nabi SAW: ???? ??????? ?????? ????? ????????? ???? ?????????? ?????? ????? ???????? ????????? ?????? ?????? ????????????? ?????? ????????? ??? ???????? Dari Jabir bin Abdullah RA bahwa ketika Rasulullah SAW datang ke Madinah usai melaksanakan haji, beliau menyembelih kambing atau sapi. (Shahih al-Bukhari [2859]) Namun, di sebagian daerah, walimah haji itu tidak hanya dilakukan setelah mereka pulang dari tanah suci. Perayaan itu juga dilaksanakan oleh calon jamaah haji sebelum berangkat ke tanah suci, yakni setelah mereka melunaskan ongkos naik haji (ONH) nya atau setelah mendapatkan kepastian akan berangkat. Kalau melihat isinya, maka walimah sebelum haji tersebut tujuannya tidak jauh berbeda dengan walimah setelah haji. Dari keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwa mengadakan walimatul hajj merupakan suatu ibadah sunnah yang diajarkan oleh Nabi Muhammad 2. Mengiringi keberangkatan jamaah haji dengan adzan TANGGAPAN : Rupanya tidak begitu lazim adzan disuarakan di kala ada seorang yang mau berangkat haji. Akhir-akhir ini yang dilakukan oleh calon jamaah haji ialah pamit sana sini, ke semua sesepuh, para ulama, kiai, dan tokoh masyarakat, kira-kira satu minggu sebelum hari keberangkatan. Bahkan ada yang menyelenggarakan pengajian akbar dengan mendatangkan muballigh/kiai di luar daerah. Maksudnya tidak lain adalah berpamitan dan minta maaf kepada saudara seiman sehubungan akan keberangkatannya pergi ibadah haji. Akan tetapi biasanya orang aswaja membuat acara demikian: pengantar protokolir, sambutan, doa calon jamaah haji, penutup dan adzan untuk keberangkatan. Adzan yang dikumandangkan orang aswaja ni berdasarkan pada, pertama, penjelasan dalam kitab I'anatut Thalibin, Juz 1 hlm 23 berikut ini: ???? ??? ???????-?? ????? ?????? ???????? ???? ??? ??????? ????? ???? ???? ??? ??? ??? ???? ?? ????? ???? ??? ????: ???? ?????? ??? ??? ???? ???? ??? ??? ????? "Kalimat 'menjelang bepergian bagi musafir' maksudnya dalah disunnahkan adzan dan iqomah bagi seseorang yang hendak bepergian berdasar hadits shahih. Abu Ya'la dalam Musnad-nya dan Ibnu Abi Syaibah mengatakan: Sebaiknya tempat adzan yang dimaksud itu dikerjakan selama bepergian asal tidak bertujuan maksiat." Dalil kedua diperoleh dari kitab yang sama: ?????: ?? ???? ???? ???? ??? ????? ??? ???? ???? ???? ??? ??? ???? ??? ??? ????? ???? ????? ???? ????? - ??? ??? ???? ???? ??? ??? ?? ??? ... ??? "Sahabat Bilal tidak pernah mengumandangkan adzan untuk seseorang setelah wafatnya Nabi Muhammad kecuali sekali. Yaitu ketika Umar bin Khattab berkunjung ke negeri Syam. Saat itu orang-orang menangis terharu sejadi-jadinya. Tapi ada khabar lain: Bilal mengumandangkan adzan pada waktu wafatnya Abu Bakar." Dalil ketiga, dalam Shahih Ibnu Hibban, Juz II, hal 36: ?? ???? ??? ??? ???????? ?? ??? ???? ???: ????? ??? ????? ??? ????? ?????? ??? ??? ??? ???? ??? ???? ???? ??????? ????? ??? ???? ????-??? ???? ???? ??? ???? ???? ???? ??? ?????? ??? ??? ?? ????? ??? ????? - ???? ??? ??? ??????? ????? ????? ??? ???? ???????? ???????? "Riwayat Abu Bakar dan Ar-Rudbari dari Ibnu Dasah, ia berkata: Ibnu Mahzum menceritakan kepadaku dari Ali dari Aisyah, ia mengatakan: Jika seorang mau pergi haji atau bepergian, ia pamit kepada Rasulullah, Rasul pun mengadzani dan mengomati. Hadits ini menurut Ibnu Sunni mutawatir maknawi. Juga diriwayatkan oleh Abu Dawud, al-Qarafi, dan al-Baihaqi." 3. Mengharuskan diri berziarah ke kubur sanak-famili dan orang-orang shalih. TANGGAPAN : Padahal Kita telah diperintah / dianjurkan untuk ziarah kubur, Rasulallah s.a.w. dan para sahabat juga menjalankan ziarah kubur. Jadi tidak ada dasar sama sekali untuk melarang ziarah kubur, karena kita semua tahu bahwa Rasulallah pernah ziarah ke makam Baqi' dan mengucapkan kata-kata yang ditujukan kepada para ahli kubur di makam Baqi' tersebut. Dalil-dalil tentang ziarah kubur ????? ???????? ???? ?????? ???? ???????? ???????? : ???????????? ???? ????????? ??????????? ????????????? Artinya : Rasulallah s.a.w bersabda: Dahulu aku telah melarang kalian berziarah ke kubur. Namun sekarang, berziarahlah kalian ke sana. (H.R. Muslim) ???????? ?????? ????? ?????? ???? ????????? ????????????????????? ???? ?????? ????????? ???? ??????????? ?????????... ????????? ?????????? ????????? ????????????????????? ???????? ????????????? ??????? ??????????? ?????????... "Ibnu Hajar Al-Haitami pernah ditanya tentang ziarah ke makam para wali, pada waktu tertentu dengan melakukan perjalanan khusus ke makam mereka. Beliau menjawab: "berziarah ke makam para wali adalah ibadah yang disunnahkan. Demikian pula dengan perjalanan ke makam mereka." (Al-Fatawa al-Kubra al-Fiqhiyah, juz II : 24). http://www.facebook.com/photo.php?fbid=249849641787427&set=a.176528345786224.32039.1000aha02871798243&type=1&relevant_count=1 4. Bersalaman bahkan berpelukan menjelang keberangkatan ke tanah suci. TANGGAPAN : mushafahah itu benar-benar disyariatkan baik setelah shalat maupun dalam waktu-waktu yang lainnya. Sebagaimana hadits yang menerangkan tentang bersalaman diantaranya adalah riwayat Abu Dawud: ???? ??????????? ???? ??????? ?????? ????? ?????? ?????: ????? ???????? ????? ?????? ????? ???????? ????????? : ??? ???? ???????? ????????????? ???????????????? ????? ?????? ??????? ?????? ??? ???????????? Artinya : Diriwayatkan dari al-Barra' dari Azib r.a. Rasulallah s.a.w. bersabda, "Tidaklah ada dua orang muslim yang saling bertemu kemudian saling bersalaman kecuali dosa-dosa keduanya diampuni oleh Allah sebelum berpisah." (H.R. Abu Dawud) Hadits di atas adalah menunjuk pada mushafahah secara umum, yang meliputi baik mushafahah setelah shalat maupun di luar setelah shalat. sedangkan Cium pipi dan berpelukan dalam kitab syarh sunan ibnu majah juz 1 hal 263 ini juga di perbolehkan ????? ??? ???????? ??????? ???? ????? ?? ?? ??? ???? ??? ???? ??? ??? ?? ???? ??? ??? ?? ????? ????? ?? ??? ???? ???? ?? ????? ??? ??????? ????????? ?? ??????? ??? ???????? ?? ??????? ?? ???????? ?? ??? ??? ??? ?????? ???? ??? ??? ???? ???????? ?????? __________________ Demikian Sedikit menyampaikan dan menaggapi atas beberapa fatwa-fatwa keji kaum Salafi Wahabi. selebihnya silahkan anda juga menanggapi fatwa mereka ... semoga bermanfaat |
|
0 komentar:
Posting Komentar